Camat Pinembani, Kabupaten Donggala, Sulawesi tengah (Sulteng), Sukmawati membukasuaraselesaimayataparat sipil negara (ASN) TubuhKoordinir Keluarga Merencanakan Nasional (BKKBN) namanya Ariel Huma dibonceng memakai motor. Iamenjelaskanlajur dari dusunbenar-benarberlebihandan ambulans puskesmas rusak.
“Ambulans memangpada kondisirusak. Kami minta maaf atas keadaanitu,” tutur Sukmawati ke detikcom, saatdijumpaidi dalam rumah duka Jalan Karajalemba, Kota Palu, Sabtu (12/7/2025).
Sukmawati selanjutnyamemberideskripsiberkaitankeadaan jalan di Dusun Pelentuma, lokasi rumah penyuluh keluarga merencanakan (KB) tersebut.Iamenyebutkan jalan di dusun itu termasukberlebihankarena pegunungan dan labil apalagi waktu hujan.
“Untukke arahdaerahituharusmemakai mobil dengan mekanismeganda gardan, tidakdapatsembarangan mobil. Beberapa mobil biasa seperti Avanza tidakdapat masuk. Harusgunakan mobil yang betul-betulkuat,” terangnya.
“Biasa kami membawapicul danperalatan lain untukmemperhitungkanbila ada longsor yang tutupitubuh jalan. Karena cuaca dapatberbedamendadak. Di bawah ceria, tetapisaatsampai di atas dapat mendung kembali,” sambungnya.
“Tahun 2023, jikatidak salah, mulai ada perubahan. Ada sekitaran 3 lokasi yangtelahdilaksanakanpengukur (karting),” paparnya.
Sebelumnya telah dikabarkan, Ariel Huma wafat di tempat tinggalnya di Dusun Palentuma, Kecamatan Pinembani, Donggala pada Kamis (10/7) sekitaranjam 00.03 Wita. Mayatmendiangselanjutnya dibonceng motor saatakan dibawa ke rumah orang tuanya di Kota Palu.
“Bapak dari mendiangawalannyamengontakfaksi Puskesmas Pinembani tetapiucapnya ambulans masih rusak, menjadi kami dari faksi keluarga memiliki inisiatif sendiri memakai motor,” kata ipar mendiang, Erik ke detikcom, Jumat (11/7).
“Sekitaran 40 km barumemakai ambulans. Kebenaran ambulans yang kami gunakantidak dari Puskesmas Pinembani atau Donggala tetapi dari Kabupaten Sigi,” bebernya.